DUAZONA.COM, JAKARTA– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 11 kali gempa susulan pasca gempa M5,8 yang mengguncang Sanana, Maluku Utara, Senin (17/7/2023), pukul 11.42 WIB.
“Hingga pukul 12.56 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 11 aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4,1,” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.
Sementara itu, Daryono mengatakan Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,38° LS ; 126,50° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 91 Km arah Timur Laut Sanana, Kepulauan Sula, Maluku Utara pada kedalaman Daryono melaporkan berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap ), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Sula dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Kemudian di daerah Kota Sanana, Kota Labuha dengan skala intensitas III – IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Kota Namlea, Kota Namrole dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), dan daerah Kota Tidore dengan skala intensitas II – III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujarnya. (okz)