DUAZONA.COM, Jakarta – Rombongan pejabat polisi menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, tanpa mengenakan tongkat dan topi polisi. Terungkap alasan mengapa mereka tak memakai tongkat dan topi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh detikcom, Kamis (13/10), para pejabat kepolisian diminta mengenakan pakaian dinas lapangan (PDL) tanpa tutup kepala dan tanpa tongkat.
Para pejabat polisi juga dilarang membawa ponsel. Mereka hanya boleh membawa buku catatan dan pulpen. Polisi yang hadir juga tidak boleh membawa ajudan atau sering disebut sebagai ADC (aide de camp).
Dikutip dari laman detik.com, Ratusan polisi berkumpul di dalam Istana, Jakarta, Jumat (14/10/2022). Mereka pun siap menerima arahan
Dikumpulkan di Aula Istana Negara
Para polisi dikumpulkan di aula Istana Negara. Terlihat ada layar besar di aula itu.
Di layar itu terlihat ada tulisan ‘Pengarahan Presiden RI Kepada Perwira Tinggi Mabes Polri, Kapolda, dan Kapolres Se-Indonesia’. Seluruh pejabat polisi di sana memakai seragam tanpa menggunakan topi dan tongkat dan jabatan.
Pihak Istana menjelaskan alasan tidak diperbolehkan membawa tongkat dan topi. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan hal ini sebelumnya telah didiskusikan dengan pihak panitia Polri. Heru mengatakan salah satu alasannya adalah tidak adanya ruang yang cukup untuk menyimpan tongkat dengan jumlah banyak.
“Ketika kami berdiskusi kesiapan ini kepada rekan-rekan panitia Polri, pertama, di Istana ini tidak ada tempat untuk penyimpanan tongkat, tongkat kan jumlahnya banyak,” kata Heru dalam konferensi pers di Istana, Jumat (14/10/2022).
Pihak Istana menjelaskan alasan tidak diperbolehkan membawa tongkat dan topi. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan hal ini sebelumnya telah didiskusikan dengan pihak panitia Polri. Heru mengatakan salah satu alasannya adalah tidak adanya ruang yang cukup untuk menyimpan tongkat dengan jumlah banyak.
“Ketika kami berdiskusi kesiapan ini kepada rekan-rekan panitia Polri, pertama, di Istana ini tidak ada tempat untuk penyimpanan tongkat, tongkat kan jumlahnya banyak,” kata Heru dalam konferensi pers di Istana, Jumat (14/10/2022).
“Kedua adalah memperlama proses memasuki Istana. Ketiga adalah kami memang meminta untuk tidak membawa handphone, itu juga lagi-lagi untuk kenyamanan bapak-bapak para pejabat di lingkungan Polri untuk bisa proses memasuki Istana dengan cepat. Karena jumlah 600 itu cukup banyak sehingga tidak perlu membawa tongkat, tidak perlu membawa HP dan tentunya topi,” kata Heru.
Oleh sebab itu, Heru menyebut para petinggi Polri ini diminta menyimpan tongkat, topi, dan HP di bus masing-masing. Jadi proses memasuki Istana disebut dapat cepat dilakukan.
“Topi kan perlu tempat juga, tempat topi, tempat tongkat, tempat HP, sehingga kami kemarin menyampaikan pada panitia untuk semua tiga benda itu disimpan di kursi busnya masing-masing. Jadi ketika turun selesai, kita cek satu-satu, kita cek secara umum bahwa tidak ada COVID, mereka antre tidak harus meletakkan topi di mana, tongkat di mana, HP di mana itu simpel untuk kenyamanan tamu kami di Istana,”(dtc/dzn)