DUAZONA.COM, SANANA-Dinas Ketahanan Pangan, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, untuk menetapkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas – FSVA) di wilayah Kepulauan Sula.
Rakor yang berlangsung di ruang rapat Dinas Ketahanan Pangan, dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kepulauan Sula dan dihadiri Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kepulauan Sula, H. Kamal Umasngadji, serta sejumlah SKPD terkait, yakni, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Pusat Statistik, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdkcapil), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Dinas Sosial, Dinas Pertanian serta Dinas Pekerjaan Umum.
Sekda Kepulauan Sula, Muhlis Suamole dalam sambutanya mengatakan, ada tiga pilar penting dalam membangun ketahanan pangan, yakni pertama ketersedian akses pangan dan pemanfaatan pangan.
Untuk itu katanya, penanganan harus dilakukan secara bersama para pemangku kepentingan, terutama sektor pertanian, kesehatan, pendidikan serta sektor lain yang terkait.
Menurut Muhlis, harapan pemerintah pusat, sampai pada tahun 2024, presentase pangan daerah rentan rawan pangan nasional harus 12 persen. Bukan hanya itu, presentase rawan pangan turun menjadi 12 persen, juga menjadi salah satu indikator, Kepulauan Sula keluar dari status daerah tertinggal.
Sekda berharap pada Dinas Ketahanan Pangan dan sejumlah SKPD terkait yang tergabung dalam penyusunan peta FSVA, agar dapat merumuskan kebijakan yang komperhensif, sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. (red).