DUAZONA.COM, TERNATE – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku Utara yang juga sebagai Bunda Literasi Provinsi Maluku Utara, Hj. Faoniah Djaohar Kasuba, membuka Workshop Bunda Literasi, Duta Baca dan Pegiata Literasi, bertempat di lantai 6 Hotel Muara, Selasa (13/9/2022).
Kegiatan yang digagas Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Maluku Utara (Malut) dihadiri oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Maluku Utara, Muliadi Tutupoho, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Ternate dan Prof Dr. Gufran Ali Ibrahim, M,Si selaku Narasumber serta diikuti sebanyak 100 peserta dan melalui darling di kabupaten/kota.
Hj. Faoniah Djaohar Kasuba dalam sambutannya menyambut positif terlaksananya Kegiatan Workshop Bunda Literasi, Duta Baca dan Pegiat Literasi di Provinsi Maluku Utara, sebagai sebuah langkah awal yang baik, bagi terbangunnya sinergitas seluruh elemen, dalam rangka menumbuh kembangkan semangat literasi masyarakat.
Untuk itu, dirinya berharap kedepan akan tercipta sinergi yang senantiasa berkelanjutan, antara perpustakaan dengan Tim Penggerak PKK, baik di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota hingga ke kecamatan dan desa. Tujuannya kata isteri orang nomor satu di Maluku Utara ini, untuk mencerdaskan masyarakat, dapat tercapai melalui program dan kegiatan yang strategis.
“Saya mengajak rekan-rekan Tim Penggerak PKK Provinsi dan Kabupaten/kota dan pegiata literasi untuk turut berpartisipasi aktif dalam meningkatkan minat baca anak sekolah, juga minat berliterasi dimasyarakat luas,” katanya.
Menurutnya, Literasi harus dimaknai lebih luas, tidak hanya sebatas kegiatan baca-tulis, namun lebih lanjut mengembangkan ilmu pengetahuan kedalam karya-karya yang bernilai ekonomi. “ Saya juga berharap Tim Penggerak PKK dan pegiata literasi mampu mengembangkan kemampuan masyarakat di wilayahnya,” ujarnya.
Sebagai Bunda Literasi Provinsi Maluku Utara katanya, memiliki peran dan keterlibatan dalam meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat dan mendukung semua kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan minat dan budaya baca di Maluku Utara, baik secara langsung maupun tidak langsung, bersinergi dengan TP PKK, Dharma Wanita, pegiata literasi dan pihak lainnya mengkampanyekan Gerakan Maluku Utara Membaca, dalam rangka menuju Maluku Utara cerdas sesuai visi gubernur dan wakil gubernur.
Dirinya juga mengatakan, kemampuan membaca merupakan faktor penting dalam pengembangan wawasan, pola pikir dan pemahaman terhadap beragam konteks kehidupan masyarakat.
Upaya pembudayaan gemar membaca dilakukan melalui 3 jalur, yaitu keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat sesuai Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, sedangkan Literasi adalah kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu subjek ilmu pengetahuan. “Sebagai Bunda baca Provinsi Maluku Utara berharap kepada Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Maluku Utara agar lebih banyak melakukan kegiatan seperti ini, untuk meningkatkan tingkat literasi masyarakat Maluku Utara,” katanya.
Dalam meningkatkan literasi di Maluku Utara, seluruh pihak harus berkolaborasi dalam pembudayaan gemar membaca dan penguatan indeks literasi. Dengan sinergi dan kolaborasi, marilah kita membuat regulasi mengenai distribusi bahan bacaan untuk memperkecil ketimpangan antarwilayah dan menganggarkan belanja buku yang sesuai dengan kondisi demografis masyarakat.
Membaca kata Hj. Faoniah Djaohar Kasuba, merupakan keterampilan berbahasa dan faktor yang penting dalam proses pembelajaran, karena dengan membaca peserta didik dapat memperoleh informasi.
Membaca merupakan salah satu kegiatan dalam berliterasi. Literasi tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Literasi menjadi sarana dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu pengetahuan.
Kegiatan literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca dan menulis. Namun, perlu diketahui Bersama, literasi juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dengan masyarakat. Disamping itu, literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya.
Untuk itu, sebagai Bunda Literasi Provinsi Maluku Utara dalam meningkatkan kegemaran membaca di wilayah Maluku Utara, dirinya menyampaikan kepada Ketua Tim Penggerak PKK kabuapten dan kota yang mengikuti kegiatan workshop ini, agar menyampaikan kepada bupati/wali kota untuk memperhatikan hal-hal, yakni, membentuk Bunda Baca/Literasi di kabupaten/kota selambat lambatnya 25 September 2022
Memberikan dukungan anggaran kegiatan Bunda Baca/Literasi di wilayahnya masing-masing, membentuk Bunda Baca kecamatan dan desa.
Kepada Bunda Baca Kabupaten/kota katanya, agar berkoordinasi dengan bupati/wali kota untuk mengrim peserta lomba literasi minimal 5 utusan per kabutan/kota yang telah ditentukan pesertanya oleh Dinas kearsipan dan Perpustakaan kabupatan/kota pada acara Festival Literasi pada 3 Oktober 2022 mendatang, sekaligus bupati dan wali kota memberikan dukungan penuh dan tanggungjawab kepala daerah setempat.
“Bunda Baca Kabupaten Kota wajib hadir didampingi oleh kepala daerahnya, serta membawa bunda literasi desa pada salah satu desa yang dianggap maju literasinya pada saat pembukaan festival literasi, sekaligus pengukuhannya yang akan disaksikan oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI,” katanya.
Komitmen sebagai Bunda Baca Provinsi Maluku Utara bersama- sama dengan Tim Penggerak PKK, baik ditingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, hingga desa, untuk berperan aktif dalam meningkatkan literasi masyarakat. “Saya mohon dukungan baik dari pemerintah, segenap perpustakaan di seluruh penjuru Maluku Utara, hingga kader-kader PKK yang tersebar hingga desa. Salah satunya dalam menumbuhkan minat literasi bermuatan lokal, yang akan mampu menambah rasa cinta masyarakat kepada Maluku Utara. Mari bersama-sama kita majukan Maluku Utara, melalui masyarakat yang melek literasi, berdaya, dan sejahtera,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Workshop Bunda Literasi, Duta Baca dan Pegiata Literasi Subardi Ode. R dalam laporannya mengatakan, tujuannya untuk memberikan pembekalan dan bimbingan bagi Bunda Literasi dan Pegiat Literasi agar dapat berinovasi, mengembangkan ide kraetif dan gagasannya, menyusun dan melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan kondisi dan karateristik daerah serta selaras dan bersinergi dengan kebijakan nasional. “Kegiatan ini dikuti sebanyak 100 peserta dan melalui darling di kabupaten/kota,” katanya. (red)