Duazona, Halsel – Aliansi pemuda pelajar mahasiswa desa Jojame, kec.bacan Barat Utara, gelar aksi di depan kantor desa, menuntut agar pemdes dan BPD desa Jojame segera salurkan beras sepuluh kilo yang sudah di tetapkan dalam rapat umum kemarin, anggaran beras sepuluh kilo bersumber dari sisa dana desa sekisar 180 juta, yang di rencanakan untuk membelanjakan beras 10 kg sisa dana desa tersebut.
Pantauan media ini, ” terlihat Puluhan Pemuda,Pelajar, Mahasiswa dan masyarakat memboikot kantor desa guna mempertanyakan janji dari pemerintah desa yang kemudian itu tidak di tepati, adapun sebagian masa aksi membentangkan sebuah baliho yang bertuliskan, BPD HARUS MENGAWAL KETAT JANJI PEMERINTAH DESA, BPD DAN PEMERINTAH DESA TIDAK TEPATI JANJI ( NGONI FOYA SAJA )
Namun mirisnya, pemerintah desa maupun BPD desa Jojame, tidak tepati janji, yang kemudian itu sudah di janjikan pada tanggal 31 Desember 2024 kemarin, seharusnya sudah di salurkan, namun pemdes maupun BPD desa Jojame tidak indahkan itu. Rab/1/1/2025.
Menurut Wahyudi M.Nur, selaku koordinator aksi. Menjelaskan ke media ini ” aksi yang kami lakukan adalah, untuk bagai mana mempertanyakan kejelasan terkait dengan anggaran DDS sub kegiatan Ketahanan Pangan 2024, berkisaran sekitar 180 juta, yang mana sudah di sepakati dalam rapat umum kemarin, bahwa sisa anggaran dana desa tersebut di belanjakan beras dengan berat 10 kg dengan jumlah 200 sak beras.
Namun hal tersebut sudah di sepakati akan tetapi BPD beserta pemdes di nilai hanya diam di tempat, olehnya itu kami selaku Aliansi Pemuda Pelajar Mahasiswa Jojame, mengambil sikap boikot kantor desa, agar pemdes maupun BPD tau bahwa hasil kesepakatan kita di kantor desa, itu bukanlah hal lelucon yang harus di mainkan begitu saja”, tegas Wahyudi.
Dengan adanya gerakan yang telah kami buat, kami meminta kepada Bupati Halmahera Selatan, agar segera mengevaluasi kinerja Pemerintah desa Jojame beserta BPD nya”tutup wahyudi. (red/tb)
