Duazona, Halsel – Toban Bonjol salah satu Mahasiswa angkatan 2023 Sekolah Tinggi Agama Islam Alkhairaat Labuha (STAIA) Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara, merasa prihatin terhadap teman-teman Mahasiswa Kampus STAIA yang di jadikan tempat menghidupi kebutuhan hidup oleh Rektor STAIA yang di mana setiap beasiswa yang di miliki tidak pernah dlihat langsung atau mengatahui seberapa besar beasiswa yang pernah kami miliki dari tahun 2023 sampai 2024.
Toban juga menyoroti terkait dengan Pemberhentian mantan Rektor STAIA Dr.Mahfud Kasuba pada beberapa Bulan lalu telah resmi diberhentikan oleh Ketua Yayasan, Sekolah Tinggi Agama Islam Alkhairaat Labuha dan mengangkat kembali Dr.Toriq Kasuba Sebagai Rektor Kampus STAIA Aktif.
Namun hal ini juga memicu pembodohan yang di lakukan oleh mantan Rektor STAIA di mana Ujian Proposal yang menyalahi paduan Akademik tidak di hadiri oleh Penguji (II)Dua tidak Bersedia dalam ujian proposal di lakukan oleh teman teman mahasiswa di Aula Kampus STAIA sehingga Penguji di hadiri oleh Mantan Rektor Sendiri.
Sebagai mahasiswa STAIA kami Menyadari Betul Bahwa informasi teman teman Alumni angkatan 2024 yang Wisudanya di lakukan pada bulan September 2024. Sampai Saat ini Ijasah nya belum ada atau kosong.padahal suda depan Bulan berjalan dan Uang Lunasan Wisuda juga teman teman Alumni sebagain besar suda melunasi biaya Wisuda.tapi sampai saat ini malah mantan Rektor menolak Untuk Audensi dengan teman teman alumni dan Operator Kampus Pak Suharto pulukadang untuk membicarakan terkait dengan Ijasah.
Bahkan Indikasi dugaan korupsi juga semakin kuat pada tahun 2024, yang di lakukan Mantan Rektor Staia ketika dana beasiswa yang dicairkan melebihi Rp1 miliar. Dari jumlah tersebut,yang di mana salah satu Alumni STAIA angakatan 2024 menceitakan kronologis terkait dengan Hak Kami yang dapat Beasiswa padahal kami suda melunasi uang Wisuda,karna Nama kami ada dalam penerimaan Beasiswa jadi kami punya hak untuk Ambil Uang tersebut. (Limpo)