Duazona, Halsel – Program dan kinerja Kepala Desa Tawabi, Rais Conoras, tengah mendapat sorotan tajam dari berbagai kalangan. Mahasiswa hukum dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Alkhairaat Labuha ikut angkat bicara terkait masalah serius yang menghambat kualitas hidup masyarakat Desa Tawabi, Kecamatan Bacan Barat, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel).
Yusri Dukomalamo, seorang tokoh pemuda Desa Tawabi dan juga aktivis asal Pulau Terapung, menyatakan kritik keras terhadap kinerja kepala desa yang dinilai lambat dalam menangani berbagai persoalan mendasar di desanya. “Masyarakat Tawabi masih terjebak dalam keterbatasan listrik dan air bersih, padahal kami sudah beberapa kali mengajukan permohonan. Ini masalah yang sudah sangat mendesak,” ujar Yusri yang akrab disapa Uci.
Menurut Uci, meski permohonan listrik dari PLN telah diajukan, hingga saat ini Desa Tawabi masih belum teraliri listrik. Sebagai solusi sementara, warga hanya mengandalkan genset dan panel surya yang kapasitasnya terbatas, hanya mampu menyala beberapa jam pada malam hari. “Hal ini jelas menghambat aktivitas masyarakat, terutama di malam hari. Bagaimana mungkin masyarakat bisa berkembang jika masalah dasar seperti ini belum teratasi?” tegasnya.
Selain listrik, masalah serius lainnya adalah akses terhadap air bersih. Warga Desa Tawabi sering kali harus menggunakan perahu untuk mengambil air dari sumber yang jauh. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagian warga terpaksa bergantung pada air hujan atau pergi ke Pulau Kasiruta yang memerlukan perjalanan laut selama 1 hingga 2 jam. “Sumber air di desa kami sangat terbatas, dan seringkali tidak mencukupi kebutuhan. Ini adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian cepat dari pemerintah desa dan pemerintah daerah,” tambah Uci.
Uci menilai bahwa masalah-masalah mendasar ini menghambat potensi dan perkembangan sumber daya manusia (SDM) di Desa Tawabi. Ia mendesak pemerintah desa, pemerintah kabupaten, dan pihak terkait lainnya untuk segera memberikan perhatian serius terhadap masalah listrik dan air bersih. “Kami meminta adanya pelayanan yang nyata, pembuktian keseriusan dari pihak-pihak berwenang, serta dukungan dari pemerintah pusat agar warga Tawabi dapat menikmati kehidupan yang layak,” ujarnya.
Keprihatinan mahasiswa hukum dan tokoh pemuda ini diharapkan dapat memicu perhatian dan tindakan nyata dari pihak pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah yang telah berlarut-larut ini demi kesejahteraan masyarakat Desa Tawabi, (Tim.red)