DUAZONA.COM, TERNATE – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia mencatat, baru 6 persen perpustakaan di Maluku Utara yang terakreditasi.
Kepala Pusat Preservasi Bahan Pustaka Perpusnas RI Ahmad Masykuri mengatakan, Perpusnas akan terus berusaha mendorong perpustakaan sekolah di Maluku Utara bertaraf nasional.
“Sehingga masyarakat atau siswa di Maluku Utara mempunyai kompetensi dan kualitas yang setara dengan daerah-daerah lain di Indonesia,” ujar Ahmad saat ditemui di Kota Ternate, Selasa (14/3).
Ahmad bilang, salah satu dukungannya adalah dengan memberikan fasilitas pembangunan perpustakaan sekolah yang layak.
“Kami dari Perpusnas ada Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik pembangunan subbidang perpustakaan daerah,” ungkapnya.
Menurut Ahmad, usulan pembangunan perpustakaan di daerah merupakan kewenangan Pemda Kabupaten/Kota untuk diusulkan ke Perpusnas dengan beberapa syarat.
“Jadi dalam pengusulan nanti pemda harus menyediakan lahan bersertifikat atas nama pemda terlebih dahulu, dan daerah tersebut harus belum memiliki perpustakaan,” katanya.
Ia menambahkan, selain DAK fisik, Perpusnas juga menyediakan dana untuk isi koleksi perpustakaan, berupa dukungan buku dan komputer. “Isi perpustakaan sendiri bisa diminta bantuannya ke Perpusnas, kita menyediakan itu,” tandasnya. (red)