DUAZONA.COM, WEDA – Kabar gembira buat masyarakat Kota Weda, Ibu Kota Kabupaten Halmahera Tengah. Pasalnya, selain listrik, PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park atau IWIP juga akan membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah mengatasi permasalahan air bersih di Kota Weda. Ini setelah penjabat Bupati Halmahera Tengah, Ikram Malan Sangaji melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Halmahera Tengah, Abdullah Yusuf mengatakan, terobosan yang dilakukan penjabat bupati ini perlu diacungi jempol, bagaimana tidak, kurang lebih 15 tahun pemerintahan di Halteng, masalah air bersih di Kota Weda tidak pernah tuntas.
“Kualitas air bersih di Kota Weda yang belum memadai menurut standar kelayakan air bersih serta laju pertumbuhan penduduk di perkotaan Weda yang meningkat, akibat adanya aktivitas industri. Sehingga kebutuhan dasar akan air bersih yang meningkat mengakibatkan ketersediaan air bersih yang terbatas memunculkan masalah baru untuk menyelesaikan masalah tersebut, perlu adanya penanganan yang komperhensip terhadap kebutuhan dasar akan air bersih yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinyutas,” kata Abdullah.
Abdullah menambahkan, pihaknya bersama tim teknis air bersih dari PT. IWIP dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku Utara telah melakukan survei lokasi disejumlah sumber air yang saat ini digunakan masyarakat kota Weda, seperti sumber air moreala, sumber air pasir putih dan sumber air kali Fidi jaya.
Hasil survei lapangan tersebut menemukan, sumber air Moreala, Debit air yang kurang dikarenakan sumber air berasal dari waduk tadah hujan dan kualitas air yang belum memenuhi standar kelayakan air bersih.
Sementara sumber air Kali Fidi Jaya, Kapasitas Intake yang mengalami pendangkalan, sehingga jumlah air yang ditangkap tidak optimal, febit air yang dihasilkan oleh IPA lebih kecil dari tampungan bak reservoar sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk memenuhi bak reservoar, dan tekanan air pada saat distribusi ke masyrakat sangat kecil, serta kualitas air yang dihasilkan juga belum memenuhi standar.
Sedangkan sumber air pasir putih, dimana pengambilan air baku langsung di distribusi ke masyarakat tanpa melalui pengelolaan air bersih sehingga kualitas air yang dihasilkan belum mamenuhi standar, serta tekanan air pada saat distribusi ke masyrakat sangat kecil dikarenakan jarak dari sumber ke masyarakat yang sangat jauh.
Dikatakannya, sesuai hasil survei lapangan maka akan dilakukan rekomendasi Jangka pendek dan jangka panjang, untuk Sumber air kali Fidi dan sumber air pasir putih. Solusi jangka pendek yaitu,
- Meningkatkan kualitas air bersih yang dihasilkan
- Pemasangan pompa untuk membantu tekanan air.
Sementara solusi Jangka panjang yaitu,
- Pembuatan Intake Baru di Lokasi Kali Fidi dengan Kapasitas 70 liter/detik
- Pompa dari Intake ke Bak Prasedimentasi (68,4 KW)
- Pembuatan Bak Prasedimentasi
- Pompa Bak Prasedimentasi ke IPA (66,6 KW)
- Pembuatan Intalasi Pengolahan Air (IPA) Kali Fidi dengan Kapasitas 70 liter/detik
- Reservoar dengan Kapasitas 1.100 m3
- Pompa dari Reservoar ke Distribusi (55.0 KW)
- Jaringan Pipa Transmisi dari Intake ke IPA
- Jaringan Pipa Distribusi Utama dari IPA sampai ke Kota Weda
- Jaringan Pipa Distribusi Bagi
- Water Meter Induk, Gate Valve, Check Valve
- Aksesoris Pipa Penambahan Kapasitas Daya PLN 1.600 KVA
Tambahnya, solusi Jangka panjang itu tujuh desa dalam kota Weda, menggunakan satu sumber mata air yaitu Kali Fidi, bahkan air bersih yang harus diselesaikan ini, mampu mengatasi lonjakan penduduk kota Weda, di atas lima tahun kedepan. “Pemerintah daerah dengan tim teknis air bersih dari PT. IWIP akan melakukan rapat pada Senin 23 Januari mendatang,” tutup Abdullah. (red)