Putra Tanah Rencong Purnabakti di Kanwil Kemenkumham Malut

duazona, Ternate -Purnabakti menjadi momen refleksi bagi Kepala Bidang Pembinaan Bimbingan dan Teknologi Informasi Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Maluku Utara (Malut), Jumadi. Sosok yang dikenal supel dan ramah ini mengakhiri masa pengabdiannya selama 34 tahun pada Kemenkumham di wilayah paling bahagia di Indonesia, Maluku Utara.

“Setiap momen dalam hidup, pasti ada hikmah di baliknya. Niat selama hidup untuk khatam 7 kali baca Al Quran baru bisa terlaksana di Maluku Utara,” ujarnya saat menyampaikan pesan dan kesan di apel pagi (24/08).

Pria asal Aceh ini merasa bersyukur diberikan tugas dan amanah sebagai Kabid Pembinaan dan TI pada Kanwil Kemenkumham Malut. Menurutnya, Aceh dan Malut memiliki beberapa kesamaan dari aspek suasana kota dan keramahan masyarakatnya.
Menurutnya, kerja sama melalui MoU yang telah dijalin Kakanwil Kemenkumham Malut, M. Adnan dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dilakukan Kadiv Pemasyarakatan, Lili bersama perguruan tinggi di Malut, Pemerintah Daerah, serta stakeholder merupakan bentuk sinergitas dan kolaborasi jajaran Kanwil Kemenkumham Malut sebagai upaya menjadikan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan anak didik menjadi manusia bermanfaat, mandiri, dan berdaya guna setelah bebas.

Jumadi dikenal sebagai sosok yang mampu meneduhkan hati para narapidana. Prinsip memanusiakan manusia ia pakai dalam mendidik dan berkomunikasi dengan narapidana. Ada cerita menarik ketika dirinya masih bertugas di Provinsi Aceh. Kelompok GAM saat itu yang masuk di Lapas/Rutan dapat ia ‘teduhkan hatinya’ melalui pendekatan persuasif. Pendekatan yang ia lakukan bukan memandang narapidana sebagai penjahat. Mereka juga orang baik yang mungkin lalai di jalan yang salah.

Hal itu dibenarkan Kakanwil Kemenkumham Malut, M. Adnan yang pernah bertugas sebagai Kadiv Keimigrasian di wilayah Aceh beberapa tahun silam. M. Adnan menuturkan, sosok Jumadi telah ia kenal lama waktu sama-sama bertugas di wilayah yang dikenal Serambi Mekkah itu.

M. Adnan menambahkan pendekatan persuasif keagamaan Jumadi itu yang harus menjadi contoh bagi yang lain dalam pelaksanaan program pembinaan WBP. Hal itu sebagai upaya menjadikan WBP agen perubahan pasca menjalani ‘pendidikan pemasyarakatan’ pada Lapas/Rutan di wilayah Malut.

Momen purnabakti Jumadi, pria penikmat kopi itu bukan sebagai akhir hubungan dirinya dengan jajaran Kemenkumham. Ia telah meninggalkan legacy berharga bagi Kemenkumham khususnya Kanwil Kemenkumham Malut.(humas/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *