Terkait Uang Meteran Listrik, Kades Toin: Minta Maaf Dulu Baru Saya Kembalikan

Duazona, Halsel – Situasi memanas di Desa Toin, Kabupaten Halmahera Selatan, setelah muncul dugaan tindakan intimidasi oleh Kepala Desa (Kades) terhadap sejumlah warga, terutama kalangan orang tua-tua, terkait persoalan pengembalian uang pemasangan meteran listrik. Kejadian ini memantik reaksi keras dari warga dan tokoh masyarakat, yang menilai tindakan kades sangat tidak etis dan mencederai rasa keadilan.

Sejumlah tokoh tua-tua adat yang dihormati di desa tersebut menyatakan bahwa mereka merasa dipermalukan dan ditekan oleh Kepala Desa, yang disebut-sebut meminta mereka datang ke Kerumah Kepala Desa untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Hal ini terkait dengan desakan warga agar uang meteran listrik yang telah disepakati dikembalikan, karena dinilai tidak jelas penggunaannya dan tidak sesuai kesepakatan awal.

“Kami hanya minta kejelasan. Karena ini sudah kebijakan Bupati,bahwa penerangan atau pengadaan meteran di haruskan memakai Dana Desa, ya kembalikan uangnya. Kenapa harus sampai kami diminta minta maaf seolah kami bersalah? Ini penghinaan,” tegas salah satu tokoh tua desa yang enggan disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, dari berbagai sumber di lapangan, dana untuk pengadaan meteran listrik tersebut sudah di sepakati dalam Musyawarah Desa (Musdes), namun sejau ini kepala desa tidak mau mengambil langkah untuk mengantikan uang masyarakat yamg sudah memasang meteran listrik secara mandiri, Alih-alih kades menyampaikan kepada sejumlah orang tua-tua bahkan yang sudah Haji-haji di mintai kades datang ke rumah sembari bermohon-mohon agar dapat kades mengembalikan uang mereka.

Menanggapi persoalan ini, sejumlah aktivis dan tokoh pemuda Halsel mendesak Bupati Halmahera Selatan agar segera mengambil tindakan tegas. Mereka menilai Kades Toin telah melampaui batas etika sebagai pemimpin desa dan menodai prinsip pelayanan publik yang seharusnya mengayomi, bukan mengintimidasi.

“Ini soal moralitas kepemimpinan. Kalau pemimpin desa sudah tidak bisa menjaga kehormatan warganya, terutama orang tua-tua, maka sudah waktunya Bupati bersikap tegas. Cabut jabatannya,” ujar Aprisal Terrang aktivis desa toin.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait desakan pencopotan Kades Toin. Namun tekanan dari warga terus meningkat, dan aksi protes terbuka dikabarkan tengah disiapkan jika tidak ada tindak lanjut dari pemerintah daerah.

Warga berharap kejadian ini menjadi perhatian serius, tidak hanya di Desa Toin, tetapi juga bagi seluruh kepala desa di Halmahera Selatan agar lebih transparan dalam pengelolaan dana Desa dan tidak semena-mena dalam menggunakan wewenang. (Limpo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *