Tinjau Pekerjaan Depo Arsip, Mulyadi : Progres Sudah Capai 42 Persen

Kadisarpus Malut Mulyadi Tutupoho Saat Bersama PPTK, Konsultan Pengawas dan Perwakilan Kontraktor Saat Memantau Langsung Proyek Pembangunan Depo Arsip Milik Disarpus Malut. (Foto : Riez)

DUAZONA.COM, TERNATE – Progres pekerjaan Depo Arsip milik Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Provinsi Maluku Utara sudah mencapai 42.4 persen. Demikian dikatakan Kadisarpus Malut Muliadi Tutupoho saat meninjau lokasi pekerjaan di Sofifi, Minggu (15/10/2022).

Dalam peninjauan tersebut, Muliadi sekaligus mengajak PPTK Ainul Fikri, Konsultan Pengawas dari CV Pesona Alam Muluk, Sufri dan  Rivo Rivai Kriswanto, Perwakilan Kontraktor dari CV.Dwi Tolire Pratrama serta sejumlah jurnalis untuk melihat secara langsung proses pembangunan sebagai bentuk transparansi pelaksanaan pembangunan.

“Ini sebagai bentuk transparansi kami kepada publik bahwa pekerjaan yang kami lakukan berjalan dan bisa dipantau oleh semua pihak,” kata Muliadi kepada wartawan disela-sela kunjungan

Ia menuturkan, proyek Depo Arsip tidak dikerjakan sekaligus, namun bertahap sesuai dengan anggaran yang tersedia. Saat ini sedang berjalan pekerjaan tahap II yang dikerjakan CV. Dwi Tolire Pratama dengan pagu anggaran Rp 1.3 miliar lebih. Sementara pada tahap pertama menelan anggaran Rp 550 juta.

Kadisarpus Malut Mulyadi Tutupoho Saat Bersama PPTK, Konsultan Pengawas dan Perwakilan Kontraktor Saat Memantau Langsung Proyek Pembangunan Depo Arsip Milik Disarpus Malut. (Foto : Riez)

Untuk progres pekerjaan tahap 2 sudah mencapai 42,4 persen. Meski begitu, anggarannya baru dilakukan permintaan, sehingga pihak rekanan masih menggunakan dananya sendiri. “Besok (Senin) baru kami ajukan pencairan anggaran ke bagian keuangan sesuai dengan progres pekerjaan. Jadi sekarang ini kontraktor menggunakan anggaran sendiri dulu,” kata Muliadi

Sementara, Konsultan Pengawas, Sufri menjelaskan pekerjaan tahap 2 ini adalah pengadaan dan pemancangan 16 tiang di delapan titik, serta pekerjaan struktur. “Tiang pancang itu turunnya delapan meter ke dalam tanah. Jadi memang tidak terlihat,” ucap Sufri.

Sebelumnya di tahap pertama, sudah dilakukan pemancangan 20 tiang.  Setiap satu titik dipasang dua tiang secara berdampingan. “Pemasangan dua tiang untuk satu titik disesuaikan dengan struktur tanah dan adanya getaran yang kuat. Kita tidak ingin ada retak yang bisa membahayakan,”ucapnya.

Pihaknya sangat memerhatikan stuktur, sloof, pondasi dan kolom bangunan. Ia mencontohkan pemasang tiang pancang hingga delapan meter masuk ke tanah untuk menahan beban bangunan. “Begitupun dengan pondasinya yang dibuat sekuat mungkin,”jelasnya

Rivo Rivai Kriswanto, Perwakilan Kontraktor yang mengerjakan proyek dari CV.Dwi Tolire Pratrama menyatakan kesiapannya untuk menyelesaikan proyek sesuai waktu yang ditentukan. “Proyek akan tuntas 10 November sesuai kalender kerja,” ucapnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *