Turunkan Angka Stunting, DP2KB Kepulauan Sula Sosialisasi BAAS

Wabup Kepsul Saat Memberikan Sambutan Sosialisasi Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS). (Foto : dN CM)

SANANA-CM.com, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) terus fokus mempercepat penurunan angka stunting.

Kamis (27/10/2022) Dinas yang menjadi leading sektor penurunan stunting tersebut, menggandeng Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dipimpin bakil bupati menggelar sosialisasi Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).

Sosialisasi BAAS yang dipusatkan di ruang pertemuan Istana Daerah, dihadiri sejumlah pejabat, di antaranya, Sekretaris Daerah, Muhlis Soamole, Kepala Kejaksaan Negeri Kepulauan Sula, Immanuel Richendryhot SH, MH. Dandim 1510, Letkol Inf Heru Gunadi, S.I.P. Kepala Pengadilan Negeri Sanana, Djoko Wiriyono Budhi Sarwoko, SH. Kabag SUMDA Polres Sula, AKP Mohtar Saniapon, Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam Babussalam, Sahrul Takim, Anggota DPRD, Pimpinan SKPD, seluruh Kepala Wilayah Pemerintahan Kecamatan serta sejumlah organisasi Profesi pada bidang kesehatan seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

Sementara itu, Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus dalam sambutanya yang dibacakan Wakil Bupati, Ir. Hi. M. Saleh Marasabessy mengatakan, target Nasional pada tahun 2024 angka stunting sudah harus mencapai 14 persen, hingga itu, membutuhkan dukungan dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia, termasuk Kepulauan Sula.

Untuk itu, pihaknya berharap seluruh pihak yang terlibat dalam percepatan penurunan stunting, dapat berkomitmen dan terus berkoordinass secara aktif dan kooperatif, sehingga konvergensi intervensi terhadap sasaran prioritas dapat berjalan secara efektif.

Menurt H. Saleh, sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat, diperluka satu bentuk kolaborasi yang komprehensif dengan mengajak pihak-pihak yang memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat, untuk melakukan sosialisasi, advokasi dan KIE cegah stunting. “Salah satu upaya yang dilakukan dalam percepatan penurunan stunting adalah dengan Program Gerakan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS),” katanya.

Wabup menambahkan, program Gerakan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting adalah program baru yang digagas dengan tujuan untuk melibatkan seluruh pihak, baik stakeholder maupun masyarakat yang mampu untuk menjadi donatur dalam memberikan bantuan penanganan stunting, baik itu bantuan materi maupun bantuan asupan gizi bagi anak yang menderita stunting untuk usia 0 hingga 2 tahun.

Melalui Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting, kata wabup,  mampu memberi ruang bagi para pemangku kepentingan untuk bisa berkontribusi dalam cepatan penurunan stunting di Kabupaten Kepulauan Sula. Sehingga kerjasama dalam program dan kegiatan penanganan stunting dapat dilakukan semakin solid, serta mampu berbagi peran, dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif.

Dirinya optimis Kabupaten Kepulauan Sula dapat memenuhi target penurunan stunting yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Olehnya itu, pihaknya mengajak seluruh stakeholder, agar turut memberikan dukungan melalui aksi nyata disektor masing – masing dalam rangka menekan angka stunting di Kabupaten Kepulauan Sula.

Selain itu, dia juga berharap dapat tercipta keakuratan dan keterpaduan data dalam sistem pelaporan apapun, sehingga tidak ada kekeliruan dalam analisis data dan permasalahan, sebagai dasar perencanaan intervensi. “Semua pihak yang terlibat harus bekerjasama dalam memastikan kesamaan data yang dilaporkan, penggunaan cara dan alat pengukuran yang memenuhi standar, serta memastikan sumber daya manusia yang melakukan pengukuran dan pelaporan telah teriatih dengan segala data yang akurat,” katanya. (red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: