DUAZONA.COM, TERNATE – Walikota Ternate, M. Tauhid Soleman meninjau langsung Gerakan Pangan Murah (GPM) stabilisasi pasokan dan harga pangan yang diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan (Ketpang) Kota Ternate, Senin (26/6/23).
GPM ini, berlangsung secara serentak di seluruh Indonesia, khususnya di kota Ternate berpusat di taman film benteng orange, Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate. Bertujuan untuk meningkatkan keterjangkauan dan daya pangan pokok bagi masyarakat menjelang Idul Adha 1444 H.
Plt Kadis Ketahanan Pangan (Ketpang) Kota Ternate, Muhammad Hartono menyampaikan, gerakan pangan murah ini dilakukan secara serentak yang dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional bekerjasama dengan seluruh Dinas Ketpang Provinsi, Kabupaten dan Kota.
“Dimana kerjasama yang dilakukan itu, kemudian mengahasilkan sebuah rekor dunia yang dihadiri atau dilaksanakan oleh sebanyak 341 titik yang terdiri atas 37 Provinsi, 140 Kabupaten dan 57 Kota dengan menggunakan anggaran tak terduga,” ujar Hartono dalam sambutannya.
Menurutnya, ini sebuah penghargaan atau point sebuah usaha khususnya kita di Kota Ternate, sehingga dapat melaksanakan kegiatan ini dalam rangka untuk menjaga stabilisasi pasokan pangan serta ketersediaan dan aksesibilitas untuk memperoleh pangan yang murah.
Dia menjelaskan, selesai untuk menjaga stabilisasi pasokan harga dan untuk mendapatkan aksesibilitas pangan yang baik dan terjangkau, juga adalah untuk menekan angka inflasi kota Ternate.
“Sebagai mana data yang kami peroleh, bahwa data inflasi untuk kota Ternate sebesar 0,31 persen. Ini menjadi tugas dan tanggung jawab kami yang berat oleh karena itu saya berharap kepada pak Walikota Ternate untuk mendukung kami,” imbuhnya.
Kata dia, baik itu secara program dan kegiatan maupun dalam sisi penganggaran agar kami dapat melaksanakan ataupun mengendalikan inflasi yang sekarang ini menjadi tanggungjawab daripada Dinas Ketpang sebagai anggota tim pengendali inflasi daerah.
Sementara Walikota Ternate, M. Tauhid Soleman mengatakan, di tahun 2022 yang lalu Kota Ternate boleh dikatakan sedikit tersenyum.
Menurutnya, karena inflasi kita saat itu berada pada angka 3,37 persen dan itu termasuk salah satu daerah yang inflasinya terjaga. Tetapi bulan Mei 2023 kemarin inflasi kita 5,71 persen dan tren itu termasuk tinggi.
“Jadi saat ini, kinerja pemerintah itu dinilai memang ada beberapa hal, sehingga inflasi kita itu naik salah satunya karena pada saat bulan Mei barusan selain cuaca kita berada pada hari-hari besar keagamaan Idul Fitri,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, biasanya seperti hari besar keagamaan itu, inflasi meningkat. Oleh karena itu, inflasi tersebut sangat menganggu pada kemampuan daya beli masyarakat.
“Jadi yang mulanya murah, tiba-tiba menjadi mahal,” akuhnya.
Lanjut Tauhid, inilah yang harus dijaga betul oleh kita semua. Kebetulan di Kota Ternate ini, ada tim yang disebut tim pengendalian inflasi daerah (TPID).
Olehnya itu, hari ini lanjut Tauhid, kita lakukan gerakan pangan murah. Maksudnya supaya harga-harga yang dijual ini dapat dijangkau atau terjangkau oleh masyarakat. Terutama masyarakat yang ada di kota Ternate.
“Jadi saya akan membuka gerakan pangan murah ini secara resmi yang kemudian nantinya secara terus menerus akan dilakukan. Terutama dalam rangka untuk menjaga ketersediaan pangan dan keterjangkauan harga,” tandasnya. (***)