Duazona, Halsel – Warga desa Yaba Kecamatan Bacan Barat Utara, Halmahera Selatan, resah dengan tindakan suami kepala desa Yaba yang disinyalir mengintervensi penggunaan Anggaran Dana Desa di desa tersebut.
Salah satu warga yang enggan disebut namanya membenarkan tindakan suami kades tersebut. Menurutnya tindakan ikut campur terhadap setiap keputusan mengenai penggunaan Anggaran Dana Desa.
“Kami masyarakat punya keluhan, semua keputusan bukan dari ibu kades tapi dari suaminya, ini kan aneh, jadi kami masyarakat desa Yaba ini bingung, yang jadi kepala desa itu istrinya atau suaminya,” jelas warga tersebut.
Warga juga mengatakan, kades yang bersangkutan juga hingga saat ini juga masih merangkap sebagai guru.
“Kades lebih fokus mengajar dari pada urus desa, padahal desa Yaba ini banyak problematika yang terjadi, tetapi lagi lagi kades tidak menghiraukan,” lanjutnya.
Menurut warga tersebut, desa Yaba yang merupakan ibu kota kecamatan tidak tampak seperti ibu kota dan justru malah tertinggal. Hal itu akibat kades yang tidak fokus sebagai kades tapi lebih fokus ke profesinya sebagai guru.
Sementara itu, warga yang lain juga mengatakan, warga desa Yaba kini kian resah akibat ulah suami sang kades tersebut. Tindakan suami sang kades menurutnya dapat mengancam kehidupan masyarakat di desa.
“Semua kebijakan kadas itu suaminya yang atur, ini kan aneh, istrinya yang jadi kades tapi suaminya yang mengambil keputusan dan kebijakan kalau begini desa tetap hancur dan tidak maju,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, salah satu akses warga menuju Kota Labuha, yaitu jembatan, saat ini mengalami kerusakan. Keluhan warga untuk segera memperbaiki jembatan tersebut tidak dilaksanakan oleh kades, malah menurut kades harus dikonsultasikan dahulu kepada suaminya.
“Torang biking itu jembatan ini kan aneh, masa ibu yang jadi kades kong musti kase tau ibu kades pe laki, terkecuali pake ibu kades pe doi ka inikan pake dana desa dan itu doi masyarakat,” pungkasnya.
Reporter: Tim red
